Kamis, 17 Maret 2016

TON MEMPERCEPAT dan MENINGKATKAN PANEN IKAN | 085743864633

Pupuk Organik TON NASA merupakan formula khusus Tambak Organik yang diproduksi oleh PT Natural Nusantara. Formula alami (organik) khusus tambak perikanan ini untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi serta menjaga/memperbaiki kelestarian lingkungan tambak dengan memberikan mineral-mineral yang dibutuhkan udang/bandeng, mempercepat pertumbuhan plankton sebagai pakan alami udang/bandeng, serta mengikat logam – logam berat sekaligus membantu mengurai senyawa komplek berbahaya beracun bagi udang/bandeng. TON (Tambak Organik Nusantara) juga membantu merutinkan molting udang.

Secara garis besar Pupuk TON disusun oleh 2 (dua) komponen utama yaitu Mineral-mineral dan Senyawa-senyawa. Masing-masing mineral mempunyai kadar tersendiri dan secara keseluruhan komposisinya ideal. Mineral yang terkandung dalam TON diantaranya adalah mineral makro yaitu N, P, dan K serta Mineral Mikro yaitu Ca, S, Mg, Cl, Al, Na Serta dilengkapi zat nutrisi Berupa Protein, Lemak dan Karbohidrat untuk meningkatkan kesuburan pertumbuhan plankton.Sedangkan asam humat merupakan senyawa penting yang dapat mengikat dan membebaskan berbagai racun di lahan budidaya serta mampu mengikat logam berat yang berbahaya yang masuk ke kolam atau tambak.

Harga 1 Botol Ton 250 Gram Rp. 47.000,- + Ongkir

Berikut contoh aplikasi TON NASA dalam pemeliharaan ikan mulai dari menyiapkan lahan kolam sampai dalam perawatan pemeliharaannya, yang dituangkan dalam tanya jawab agar lebih mudah memahami.
  1. Bagaimana pemberian TON pada pengolahan dasar dan pemeliharaan di lahan tambah udang ?

    • Berikut aplikasi pada saat persiapan kolam (sebelum diisi air)

      Dosis 2,5 kg (sepuluh botol ukuran 250 gram)
      Aplikasi TON yang pertama dilakukan di tanah dasar kolam / tambak pada saat pengeringan setelah di panen. TON berbentuk granule atau butiran-butiran kecil sehingga aplikasinya dilakukan dengan cara ditabur ke tanah secara merata atau bisa dilarutkan dulu baru kemudian disiramkan merata ke tanah dasar kolam.
      Aplikasi TON ini dilaksanakan sebelum dilakukan pengapuran. Menurut teknis yang benar, setelah diaplikasi TON NASA kemudian dilakukan pengapuran dengan kapur dolomit dengan dosis 1  kwintal per hektar ( 100 kl per 1000 m2) atau sesuai dengan ph aktual, setelah itu kolam dibiarkan selama 2-3 hari, kemudian air dimasukkan setinggi mata kaki dahulu, biarkan selama 3 hari untuk TON bekerja, baru kemudian air dimasukkan sampai penuh (kedalaman 100-1200 cm).

      Fungsi aplikasi TON pada saat pengeringan ini adalah untuk menetralkan berbagai gas dan senyawa beracun sisa pembusukan bahan organik yang dihasilkan oleh budidaya sebelumnya yaitu amoniak dan H2S.

      Selain sebagai penetral senyawa atau gas beracun tersebut, TON juga berfungsi menumbuhkan plankton yang berguna sebagai pakan alami ikan atau udang.

       
    • Aplikasi TON selama budidaya ikan/udang berlangsung

      Selama budidaya berlangsung, TON juga harus diberikan secara periodik(rutin) ke dalam air tambak/kolam.
      TON ditaburkan/disiramkan ke dalam air kolam tiap 10 sampai 15 hari sekali. 
      Dosis 500 gram (2botol) tiap kali aplikasi. Siramkan atau taburkan secara merata ke oir kolam/tambak.
      Fungsi TON ini terutama untuk mempertahankan kualitas air kolam agar tidak terlalu menurun secara dratis karena pembentukkan senyawa atau gas yang beracun tadi. Selain itu, TON juga berfungsi menumbuhkan dan menyuburkan plankton yang baru sehingga ketersediaan plankton di tambak selalu terjaga.

  2. Setelah ikan ditebar, apa tidak berbahaya jika TON ditebarkan ke dalam air kolam ?

    •   TON NASA tetap bisa diberikan walaupun sudah ada ikannya. Aplikasi dengan cara dilarutkan terlebih dahulu kemudian baru disiramkan kedalam air kolam, dengan dosis 1 kg per hektar kolam tiap 15 hari sekali. Fungsi perlakuan pada tahap ini adalah untuk mempertahankan kualitas air agar tetap bagus selama budidaya ikan berlangsung.

  3. Berapa dosis menggunaan Viterna dan POC NASA serta HORMONIK pada budidaya ikan nila, bagaimana cara aplikasinya agar lebih efektif ?

    • Jika menggunakan tambahan Viterna, POC NASA serta HORMONIK, pencampurannya adalah : Viterna dan POC Nasa masing-masing 1 botol dicampur menjadi satu, kemudian campuran tersebut tambah dengan 1-2 tutup botol HARMONIK. Dosis penggunaannya untuk semua jenis ikan ataupun udang sama yaitu 1 tutup botol campuran tadi diatas ditambah dengan 0.5 sampai 1 liter air yang kemudian dicampur dengan 2-3 kg pakan ikan. 

  4. Bagaimana perlakuan terhadap air kolam ikan yang baru saja kena air hujan yang deras dalam waktu lama ?

    • Sifat air hujan yang kurang baik bagi kesehatan ikan karena tingkat keasamannya yang agak tinggi dapat meningkatkan resiko tumbuhnya jamur dan bibit penyakit lain dalam kolam. Untuk mengatasi hal ini adalah dengan melakukan pembuangan air kolam pada bagian permukaannya kira-kira setinggi 10-20cm. Agar keasamannya kembali netral, beri kapur dolomit atau zeolit dengan dosis 500 kg  per hektar kolam.

  5. Bagaimana aplikasi TON NASA pada kolam yang terbuat dari semen atau terpal ?

    • Pada kolam semen atau terpal tidak diperlukan adanya persiapan lahan seperti pada lahan tanah. Oleh karena itu, perlakuan TON hanya diperlukan hanya setelah diisi air. 

      • Perlakuan perama yaitu setelah pembersihan dilakukan, kolam diisi air setinggi 20 cm, tebarkan atau siramkan TON dengan dosis 1 kg per hektar (1 sdm penuh per 100 m2).  Setelah itu air dibiarkan selama 3 hari, setelah itu diisi air penuh untuk bididaya ikan.

      • Perlakuan berikutnya dilakukan setelah ikan berumur 15 hari dengan dosis yang sama dan diulang setiap 15 hari untuk menjaga kualitas air dalam kolam.
  6.   Jika kita pakai viterna dicampur dengan  1 kg pakan ikan, apa tidak over dosis ?

    • Viterna adalah bahan organik murni, sehingga sebenarnya tidak perlu khawatir dengan kata "over dosis" karena prinsi kerja VITERNA sama seperti kerja pakan biasa. Para klien NASA banyak yang sudah menggunakan viterna dengan dosis tersebut di atas dan alhamdulillah tidak terkena masalah pada iklannya.

  7. Jika kolam tidak bisa dikeringkan, apa akibatnya, Apakah produk NASA bisa mengatasi masalah tersebut ?

    • Jika kolam tidak bisa dikeringkan, maka tanah dasar kolam akan menjadi lebih asam. Hal ini tentu akan sangat merugikan bagi ikan maupun udang yang dipelihara. Cara mengatasi masalah ini adalah dengan pemberian kapur dolomit atau zeolit dengan dosis yang disesuaikan dengan keasamannya. Pemberian TON secara kontinyu dapat membantu mengurangi kadar keasaman air kolam, namun akan lebih efektif jika tetap digunakan aplikasi kapur dolomit tersebut diatas.

  8. Jika kita menggunakan makanan pelet dengan kadar protein 20% kemudian dicampur  dengan produk NASA, apakah hasilnya akan sama dengan produksi ikan yang diberi pakan dengan kadar protein 30% ?

    • Hasil aplikasi beberapa klien kami yang telah menggunakan produk NASA menunjukkan bahwa produk NASA mampu meningkatkan hasil panen walaupun hanya menggunakan pakan buatan sendiri atau pakan yang harganya rendah. Hal tersebut bisa tercapai karena produk NASA bersifat menambah kandungan nutrisi pada pakan yang diberikan. akan tetapi jika menggunakan pakan yang lebih bagus, maka hasilnya pasti juga akan lebih baik. Hal ini karena disamping menambah kandungan nutrisi pakan, produk NASA juga mampu meningkatkan efisiensi penggunaan zat gizi di pakan. 

  9. Bagaimana mengatasi udang windu yang stress ?

    •  Udang windu stress banyak sebabnya, bisa karena kurang pakan, perubahan kualitas air, terjadi karena cuaca yang kurang baik, dan sebagainya, sehingga cara mengatasinya harus disesuaikan dengan penyebab stressnya. Namun demikian, kita bisa membuat udang mempunyai daya tahan hidup yang tinggi dengan memberi pakan yang cukup dan berkualitas. Produk NASA baik TON NASA, VITERNA maupun POC NASA mampu meningkatkan daya tahan dari segi kualitas air yang baik dan konsumsi nutrisi yang berkualitas.

  10. Apakah produk NASA mampu mengobati penyakit bintik putih pada udang windu ?

    • Penyakit bintik putih pada udah windu merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus
      SEMBV (Systemic Ectodermal Mesodermal Baculovirus), yang mengakibatkan penyakit penurunan daya tahan tubuh udang sehingga udang mudah sekali terserang penyakit dan mati. Sampai saat ini belum ada yang mampu menyembuhkan penyakit tersebut diatas. Yang dapat kita lakukan hanya mencoba mencegah agar penyakit tersebut tidak masuk ke dalam kolam budidaya ikan kita. CARANYA yaitu dengan mencegah masuknya hewan pembawa (carrier) seperti kepiting dan udang liar masuk ke dalam kolam budidaya ikan/udang kita. Produk NASA baik itu TON NASA, VITERNA maupun POC NASA meskipun bukan obat, tetapi ketiganya tersebut mampu mengurangi efek serangan virus tersebut dengan meningkatkan daya tahan tubuhnya.

  11. Bagaimana mengatasi penyakit karena jamur pada ikan air tawar ?

    • Penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit, cendawan atau hama dapat ditanggulangi dengan menggunakan bahan kimia atau disinfektan atau insektisida. Disinfektan yang biasa digunakan adalah benzalkonium chloride, chlorine, formaldehyde, dan iodine. Dalam pemberian antibiotika maupun disinfektan ini, yang terpenting dan harus diperhatikan adalah dosis dan cara pemakaian serta waktu henti pemakaian obatnya (with drawal time). Pemberian TON baik sebelum maupun selama budidaya berlangsung akan membantu mengurangi resiko pertumbuhan jamur di air kolam.


Semoga bermanfaat dan terima kasih...

Untuk info dan pemesanan produk bisa menghubungi bbm 5C665DF7, WA/Hp. 0857 4386 4633 (indosat) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar