Jumat, 29 Januari 2016

TON NASA Pupuk Khusus Perikanan Tambak | 5C665DF7, Hp. 085743864633

Selamat pagi bapak ibu dan pengunjung blog ini..terima kasih atas waktunya telah bersedia mampir di blog ini..
Pada kesempatan ini saya akan memperkenalkan sekaligus juga memasarkan produk untuk perikanan dari PT NASA yang telah banyak terbukti membuat hasil perikanan lebih maksimal yaitu TON NASA (Tambak Organik NASA).

APA ITU TON NASA ?

Pupuk Organik TON NASA merupakan formula khusus Tambak Organik yang diproduksi oleh PT Natural Nusantara. Formula alami (organik) khusus tambak perikanan ini untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi serta menjaga/memperbaiki kelestarian lingkungan tambak dengan memberikan mineral-mineral yang dibutuhkan udang/bandeng, mempercepat pertumbuhan plankton sebagai pakan alami udang/bandeng, serta mengikat logam – logam berat sekaligus membantu mengurai senyawa komplek berbahaya beracun bagi udang/bandeng. TON (Tambak Organik Nusantara) juga membantu merutinkan molting udang.

Secara garis besar Pupuk TON disusun oleh 2 (dua) komponen utama yaitu Mineral-mineral dan Senyawa-senyawa.  Masing-masing mineral mempunyai kadar tersendiri dan secara keseluruhan komposisinya ideal. Mineral yang terkandung dalam TON diantaranya adalah mineral makro yaitu N, P, dan K serta Mineral Mikro yaitu Ca, S, Mg, Cl, Al, Na Serta dilengkapi zat nutrisi Berupa Protein, Lemak dan Karbohidrat untuk meningkatkan kesuburan pertumbuhan plankton.Sedangkan asam humat merupakan senyawa penting yang dapat mengikat dan membebaskan berbagai racun di lahan budidaya serta mampu mengikat logam berat yang berbahaya yang masuk ke kolam atau tambak.

Penggunaan TON (Tambak Organik Nusantara) Sebelum dan Selama budidaya berlangsung akan membawa manfaat sebagai berikut : 
  1. Mengikat logam-logam berat yang berbahaya bagi ikan/udang.
  2. Membantu menguraikan senyawa kekal komplek berbahaya dan beracun, seperti : H2S, amoniak, asam laktat, dsb.
  3. Memberikan semua jenis unsur makro, unsur mikro lengkap untuk mempercepat pertumbuhan plankton sebagai pakan alami udang dan bandeng.
  4. Membantu dan merutinkan molting udang.
  5. Membantu sistem pencernaan udang.
  6. Meningkatkan pertumbuhan dan sistem kekebalan tubuh udang.
  7. Membantu perkembangan mikroorganisme yang bermanfaat bagi lingkungan tambak dan bermanfaat bagi pertumbuhan udang/bandeng.
  8. Membantu menciptakan dan mempertahankan ekosistem tambak yang seimbang.

Harga 1 Botol TON 250 gram Rp. 47.000,- (plus ongkos kirim)



TON NASA (tambak Organik Nasa) ini tersedia dalam dua bentuk, yaitu :

  1. TON NASA berbentuk cair : 250 gram : Harga Rp. 47.000,-
  2. TON NASA berbentuk Serbuk : 3 Kg : Harga Rp. 478.000,- 
  3. Untuk TON NASA Serbuk, Harga lebih murah jika order 1 karton (1 dus) = Rp. 1.720.000 (Belum termasuk biaya kirim.)


Kandungan Unsur
N 2.67%, P2O5 1.36%, K 1.55%, Ca 1.46 %, S 1.43%, Mg 0.4%, Cl 1.27%, Mn 0.01%, Fe 0.18%, Cu < 1.19 ppm, Zn 0.002%, Na 0.11%, Si 0.3%, Al 0.11%, NaCl 2.09%, SO4 4.31%, C/N ratio 5.86%, pH 8, Lemak 0.07%, Protein 16.69%, Karbohidrat 1.01%, Asam Humat 1.29%

Catatan :
  1. Untuk pencampuran pakan menggunakan pupuk organik cair NASA dengan dosis 5 cc/Kg pakan.
  2. Pada tahap persiapan lahan tidak diperlukan lagi Urea.

TON (Tambak Organik NASA) merupakan formula organik untuk budidaya ikan / udang untuk mencapai hasil yang sangat memuaskan. Berikut adalah beberapa metode penerapan Produk NASA TON yang merupakan pupuk tabur untuk Tambak dan Kolam.


Aplikasi dan Pemakaian TON :
  • Pemakaian TON pada Kolam Dasar Tanah
    • Dosis ;  1 Kg per Hektar
    • Aplikasi pada saat Persiapan Kolam/sebelum isi air
    • Aplikasi TON yang pertama dilakukan di tanah dasar kolam/tambak pada saat pengeringan setelah dipanen. Aplikasinya dengan cara ditabur ke tanah secara merata, atau bisa dilarutkan dulu baru kemudian disiramkan merata ke tanah dasar kolam.
    • Aplikasi TON dilakukan sebelum dilakukan pengapuran. Menurut teknis yang benar, setelah diaplikasikan TON kemudian dilakukan pengapuran dengan kapur dolomit. Dosis penggunaan kkapur dolomit adalah 1 ton per hektar (100 kg per 1000 m2) atau sesuai dengan pH aktual, setelah itu kolam dibiarkan berkisar 2-3 hari, kemudian di isi air setinggi mata   kaki dahulu (+/- 9cm), dan biarkan    selama   3 hari untuk TON bekerja, baru kemudian air dimasukkan sampai penuh (kedalaman 100 – 120 cm).Fungsi aplikasi TON pada saat pengeringan ini adalah untuk menetralkan berbagai gas dan senyawa beracun sisa pembusukan bahan organik yang dihasilkan oleh budidaya sebelumnya yaitu amoniak dan H2S.
    • Selain sebagai penetral senyawa atau gas beracun tersebut, TON juga berfungsi menumbuhkan plankton yang berguna sebagai pakan alami ikan/udang.
  • Aplikasi selama budidaya belangsung.
    • Selama budidaya berlangsung, TON juga harus diberikan secara periodic (rutin) ke air kolam atau tambak.
    • TON ditaburkan/disiramkan ke air kolam tiap 15 sampai 20  hari sekali.
    • Dosis : 500 g (2 botol) tiap kali aplikasi. Siramkan atau taburkan merata ke air kolam.
    • Fungsinya utama adalah untuk mempertahankan kualitas air agar tidak terlalu menurun secara drastis karena pembentukan senyawa atau gas yang beracun tadi. Selain itu TON juga berfungsi menumbuhkan dan menyuburkan plankton yang baru sehingga ketersediaan plankton di tambak selalu terjaga.
  • Aplikasi TON pada kolam dari semen atau terpal
    • Pada kolam semen atau terpal, maka tidak diperlukan pengolahan lahan seperti di lahan tanah, oleh karena itu pemakaian TON hanya dilakukan setelah isi air. 
    • Pemakaian pertama yaitu setelah pembersihan selesai dilakukan, isi kolam diisi air setinggi 20 cm, tebarkan/siramkan TON dengan dosis 1 kg per hektar (satu sendok makan penuh per 1 m2), setelah itu air dibiarkan selama 3 hari, setelah itu diisi penuh untuk keperluan budidaya. Perlakuan berikutnya dilakukan setelah ikan berumur 15 hari dengan dosis yang sama dan diulang setiap 15 hari untuk menjaga kualitas air kolam budidaya.
- See more at: http://www.indonaturalplus.com/2014/03/cara-pakai-ton-nasa-untuk-ikan-dan-udang.html#sthash.hkScpm57.dpuf

Aplikasi dan Pemakaian TON :

TON (Tambak Organik NASA) merupakan formula organik untuk budidaya ikan / udang untuk mencapai hasil yang sangat memuaskan. Berikut adalah beberapa metode penerapan Produk NASA TON yang merupakan pupuk tabur untuk Tambak dan Kolam.
  • Pemakaian TON pada Kolam Dasar Tanah
    • Dosis ;  1 Kg per Hektar
    • Aplikasi pada saat Persiapan Kolam/sebelum isi air
    • Aplikasi TON yang pertama dilakukan di tanah dasar kolam/tambak pada saat pengeringan setelah dipanen. Aplikasinya dengan cara ditabur ke tanah secara merata, atau bisa dilarutkan dulu baru kemudian disiramkan merata ke tanah dasar kolam.
    • Aplikasi TON dilakukan sebelum dilakukan pengapuran. Menurut teknis yang benar, setelah diaplikasikan TON kemudian dilakukan pengapuran dengan kapur dolomit. Dosis penggunaan kkapur dolomit adalah 1 ton per hektar (100 kg per 1000 m2) atau sesuai dengan pH aktual, setelah itu kolam dibiarkan berkisar 2-3 hari, kemudian di isi air setinggi mata   kaki dahulu (+/- 9cm), dan biarkan    selama   3 hari untuk TON bekerja, baru kemudian air dimasukkan sampai penuh (kedalaman 100 – 120 cm).Fungsi aplikasi TON pada saat pengeringan ini adalah untuk menetralkan berbagai gas dan senyawa beracun sisa pembusukan bahan organik yang dihasilkan oleh budidaya sebelumnya yaitu amoniak dan H2S.
    • Selain sebagai penetral senyawa atau gas beracun tersebut, TON juga berfungsi menumbuhkan plankton yang berguna sebagai pakan alami ikan/udang.
  • Aplikasi selama budidaya belangsung.
    • Selama budidaya berlangsung, TON juga harus diberikan secara periodic (rutin) ke air kolam atau tambak.
    • TON ditaburkan/disiramkan ke air kolam tiap 15 sampai 20  hari sekali.
    • Dosis : 500 g (2 botol) tiap kali aplikasi. Siramkan atau taburkan merata ke air kolam.
    • Fungsinya utama adalah untuk mempertahankan kualitas air agar tidak terlalu menurun secara drastis karena pembentukan senyawa atau gas yang beracun tadi. Selain itu TON juga berfungsi menumbuhkan dan menyuburkan plankton yang baru sehingga ketersediaan plankton di tambak selalu terjaga.
  • Aplikasi TON pada kolam dari semen atau terpal
    • Pada kolam semen atau terpal, maka tidak diperlukan pengolahan lahan seperti di lahan tanah, oleh karena itu pemakaian TON hanya dilakukan setelah isi air. 
    • Pemakaian pertama yaitu setelah pembersihan selesai dilakukan, isi kolam diisi air setinggi 20 cm, tebarkan/siramkan TON dengan dosis 1 kg per hektar (satu sendok makan penuh per 1 m2), setelah itu air dibiarkan selama 3 hari, setelah itu diisi penuh untuk keperluan budidaya. Perlakuan berikutnya dilakukan setelah ikan berumur 15 hari dengan dosis yang sama dan diulang setiap 15 hari untuk menjaga kualitas air kolam budidaya.
Pemberian pupuk khusus perikanan TON pada budidaya perikanan jenis apapun akan membantu menciptakan ekosistem kolam yang kondusif bagi pertumbuhan ikan. Di samping itu juga membantu mempercepat pertumbuhan plankton sebagai pakan alami ikan. Membantu mengurai senyawa beracun yang bisa membunuh ikan. Membantu mempercepat pertumbuhan ikan sehingga panen bisa menjadi lebih cepat tetapi tetap dengan bobot sebagaimana yang ditargetkan. Serta membantu menyediakan suplai oksigen terlarut dalam air sehingga ekosistem kolam manjadi sehat.

Semoga bermanfaat. Untuk pemesanan, silahkan menghubungi no. hp. 0857 4386 4633 (indosat), WA 089677377008, pin bb 5C665DF7.

ON (Tambak Organik NASA) merupakan formula organik untuk budidaya ikan / udang untuk mencapai hasil yang sangat memuaskan. Berikut adalah beberapa metode penerapan Produk NASA TON yang merupakan pupuk tabur untuk Tambak dan Kolam. - See more at: http://www.indonaturalplus.com/2014/03/cara-pakai-ton-nasa-untuk-ikan-dan-udang.html#sthash.hkScpm57.dpuf

TON (Tambak Organik NASA) merupakan formula organik untuk budidaya ikan / udang untuk mencapai hasil yang sangat memuaskan. Berikut adalah beberapa metode penerapan Produk NASA TON yang merupakan pupuk tabur untuk Tambak dan Kolam.


Aplikasi dan Pemakaian TON :
  • Pemakaian TON pada Kolam Dasar Tanah
    • Dosis ;  1 Kg per Hektar
    • Aplikasi pada saat Persiapan Kolam/sebelum isi air
    • Aplikasi TON yang pertama dilakukan di tanah dasar kolam/tambak pada saat pengeringan setelah dipanen. Aplikasinya dengan cara ditabur ke tanah secara merata, atau bisa dilarutkan dulu baru kemudian disiramkan merata ke tanah dasar kolam.
    • Aplikasi TON dilakukan sebelum dilakukan pengapuran. Menurut teknis yang benar, setelah diaplikasikan TON kemudian dilakukan pengapuran dengan kapur dolomit. Dosis penggunaan kkapur dolomit adalah 1 ton per hektar (100 kg per 1000 m2) atau sesuai dengan pH aktual, setelah itu kolam dibiarkan berkisar 2-3 hari, kemudian di isi air setinggi mata   kaki dahulu (+/- 9cm), dan biarkan    selama   3 hari untuk TON bekerja, baru kemudian air dimasukkan sampai penuh (kedalaman 100 – 120 cm).Fungsi aplikasi TON pada saat pengeringan ini adalah untuk menetralkan berbagai gas dan senyawa beracun sisa pembusukan bahan organik yang dihasilkan oleh budidaya sebelumnya yaitu amoniak dan H2S.
    • Selain sebagai penetral senyawa atau gas beracun tersebut, TON juga berfungsi menumbuhkan plankton yang berguna sebagai pakan alami ikan/udang.
  • Aplikasi selama budidaya belangsung.
    • Selama budidaya berlangsung, TON juga harus diberikan secara periodic (rutin) ke air kolam atau tambak.
    • TON ditaburkan/disiramkan ke air kolam tiap 15 sampai 20  hari sekali.
    • Dosis : 500 g (2 botol) tiap kali aplikasi. Siramkan atau taburkan merata ke air kolam.
    • Fungsinya utama adalah untuk mempertahankan kualitas air agar tidak terlalu menurun secara drastis karena pembentukan senyawa atau gas yang beracun tadi. Selain itu TON juga berfungsi menumbuhkan dan menyuburkan plankton yang baru sehingga ketersediaan plankton di tambak selalu terjaga.
  • Aplikasi TON pada kolam dari semen atau terpal
    • Pada kolam semen atau terpal, maka tidak diperlukan pengolahan lahan seperti di lahan tanah, oleh karena itu pemakaian TON hanya dilakukan setelah isi air. 
    • Pemakaian pertama yaitu setelah pembersihan selesai dilakukan, isi kolam diisi air setinggi 20 cm, tebarkan/siramkan TON dengan dosis 1 kg per hektar (satu sendok makan penuh per 1 m2), setelah itu air dibiarkan selama 3 hari, setelah itu diisi penuh untuk keperluan budidaya. Perlakuan berikutnya dilakukan setelah ikan berumur 15 hari dengan dosis yang sama dan diulang setiap 15 hari untuk menjaga kualitas air kolam budidaya.
- See more at: http://www.indonaturalplus.com/2014/03/cara-pakai-ton-nasa-untuk-ikan-dan-udang.html#sthash.hkScpm57.dpuf

TON (Tambak Organik NASA) merupakan formula organik untuk budidaya ikan / udang untuk mencapai hasil yang sangat memuaskan. Berikut adalah beberapa metode penerapan Produk NASA TON yang merupakan pupuk tabur untuk Tambak dan Kolam.


Aplikasi dan Pemakaian TON :
  • Pemakaian TON pada Kolam Dasar Tanah
    • Dosis ;  1 Kg per Hektar
    • Aplikasi pada saat Persiapan Kolam/sebelum isi air
    • Aplikasi TON yang pertama dilakukan di tanah dasar kolam/tambak pada saat pengeringan setelah dipanen. Aplikasinya dengan cara ditabur ke tanah secara merata, atau bisa dilarutkan dulu baru kemudian disiramkan merata ke tanah dasar kolam.
    • Aplikasi TON dilakukan sebelum dilakukan pengapuran. Menurut teknis yang benar, setelah diaplikasikan TON kemudian dilakukan pengapuran dengan kapur dolomit. Dosis penggunaan kkapur dolomit adalah 1 ton per hektar (100 kg per 1000 m2) atau sesuai dengan pH aktual, setelah itu kolam dibiarkan berkisar 2-3 hari, kemudian di isi air setinggi mata   kaki dahulu (+/- 9cm), dan biarkan    selama   3 hari untuk TON bekerja, baru kemudian air dimasukkan sampai penuh (kedalaman 100 – 120 cm).Fungsi aplikasi TON pada saat pengeringan ini adalah untuk menetralkan berbagai gas dan senyawa beracun sisa pembusukan bahan organik yang dihasilkan oleh budidaya sebelumnya yaitu amoniak dan H2S.
    • Selain sebagai penetral senyawa atau gas beracun tersebut, TON juga berfungsi menumbuhkan plankton yang berguna sebagai pakan alami ikan/udang.
  • Aplikasi selama budidaya belangsung.
    • Selama budidaya berlangsung, TON juga harus diberikan secara periodic (rutin) ke air kolam atau tambak.
    • TON ditaburkan/disiramkan ke air kolam tiap 15 sampai 20  hari sekali.
    • Dosis : 500 g (2 botol) tiap kali aplikasi. Siramkan atau taburkan merata ke air kolam.
    • Fungsinya utama adalah untuk mempertahankan kualitas air agar tidak terlalu menurun secara drastis karena pembentukan senyawa atau gas yang beracun tadi. Selain itu TON juga berfungsi menumbuhkan dan menyuburkan plankton yang baru sehingga ketersediaan plankton di tambak selalu terjaga.
  • Aplikasi TON pada kolam dari semen atau terpal
    • Pada kolam semen atau terpal, maka tidak diperlukan pengolahan lahan seperti di lahan tanah, oleh karena itu pemakaian TON hanya dilakukan setelah isi air. 
    • Pemakaian pertama yaitu setelah pembersihan selesai dilakukan, isi kolam diisi air setinggi 20 cm, tebarkan/siramkan TON dengan dosis 1 kg per hektar (satu sendok makan penuh per 1 m2), setelah itu air dibiarkan selama 3 hari, setelah itu diisi penuh untuk keperluan budidaya. Perlakuan berikutnya dilakukan setelah ikan berumur 15 hari dengan dosis yang sama dan diulang setiap 15 hari untuk menjaga kualitas air kolam budidaya.
- See more at: http://www.indonaturalplus.com/2014/03/cara-pakai-ton-nasa-untuk-ikan-dan-udang.html#sthash.hkScpm57.dpuf

TON (Tambak Organik NASA) merupakan formula organik untuk budidaya ikan / udang untuk mencapai hasil yang sangat memuaskan. Berikut adalah beberapa metode penerapan Produk NASA TON yang merupakan pupuk tabur untuk Tambak dan Kolam.


Aplikasi dan Pemakaian TON :
  • Pemakaian TON pada Kolam Dasar Tanah
    • Dosis ;  1 Kg per Hektar
    • Aplikasi pada saat Persiapan Kolam/sebelum isi air
    • Aplikasi TON yang pertama dilakukan di tanah dasar kolam/tambak pada saat pengeringan setelah dipanen. Aplikasinya dengan cara ditabur ke tanah secara merata, atau bisa dilarutkan dulu baru kemudian disiramkan merata ke tanah dasar kolam.
    • Aplikasi TON dilakukan sebelum dilakukan pengapuran. Menurut teknis yang benar, setelah diaplikasikan TON kemudian dilakukan pengapuran dengan kapur dolomit. Dosis penggunaan kkapur dolomit adalah 1 ton per hektar (100 kg per 1000 m2) atau sesuai dengan pH aktual, setelah itu kolam dibiarkan berkisar 2-3 hari, kemudian di isi air setinggi mata   kaki dahulu (+/- 9cm), dan biarkan    selama   3 hari untuk TON bekerja, baru kemudian air dimasukkan sampai penuh (kedalaman 100 – 120 cm).Fungsi aplikasi TON pada saat pengeringan ini adalah untuk menetralkan berbagai gas dan senyawa beracun sisa pembusukan bahan organik yang dihasilkan oleh budidaya sebelumnya yaitu amoniak dan H2S.
    • Selain sebagai penetral senyawa atau gas beracun tersebut, TON juga berfungsi menumbuhkan plankton yang berguna sebagai pakan alami ikan/udang.
  • Aplikasi selama budidaya belangsung.
    • Selama budidaya berlangsung, TON juga harus diberikan secara periodic (rutin) ke air kolam atau tambak.
    • TON ditaburkan/disiramkan ke air kolam tiap 15 sampai 20  hari sekali.
    • Dosis : 500 g (2 botol) tiap kali aplikasi. Siramkan atau taburkan merata ke air kolam.
    • Fungsinya utama adalah untuk mempertahankan kualitas air agar tidak terlalu menurun secara drastis karena pembentukan senyawa atau gas yang beracun tadi. Selain itu TON juga berfungsi menumbuhkan dan menyuburkan plankton yang baru sehingga ketersediaan plankton di tambak selalu terjaga.
  • Aplikasi TON pada kolam dari semen atau terpal
    • Pada kolam semen atau terpal, maka tidak diperlukan pengolahan lahan seperti di lahan tanah, oleh karena itu pemakaian TON hanya dilakukan setelah isi air. 
    • Pemakaian pertama yaitu setelah pembersihan selesai dilakukan, isi kolam diisi air setinggi 20 cm, tebarkan/siramkan TON dengan dosis 1 kg per hektar (satu sendok makan penuh per 1 m2), setelah itu air dibiarkan selama 3 hari, setelah itu diisi penuh untuk keperluan budidaya. Perlakuan berikutnya dilakukan setelah ikan berumur 15 hari dengan dosis yang sama dan diulang setiap 15 hari untuk menjaga kualitas air kolam budidaya.
- See more at: http://www.indonaturalplus.com/2014/03/cara-pakai-ton-nasa-untuk-ikan-dan-udang.html#sthash.hkScpm57.dpuf

TON (Tambak Organik NASA) merupakan formula organik untuk budidaya ikan / udang untuk mencapai hasil yang sangat memuaskan. Berikut adalah beberapa metode penerapan Produk NASA TON yang merupakan pupuk tabur untuk Tambak dan Kolam.


Aplikasi dan Pemakaian TON :
  • Pemakaian TON pada Kolam Dasar Tanah
    • Dosis ;  1 Kg per Hektar
    • Aplikasi pada saat Persiapan Kolam/sebelum isi air
    • Aplikasi TON yang pertama dilakukan di tanah dasar kolam/tambak pada saat pengeringan setelah dipanen. Aplikasinya dengan cara ditabur ke tanah secara merata, atau bisa dilarutkan dulu baru kemudian disiramkan merata ke tanah dasar kolam.
    • Aplikasi TON dilakukan sebelum dilakukan pengapuran. Menurut teknis yang benar, setelah diaplikasikan TON kemudian dilakukan pengapuran dengan kapur dolomit. Dosis penggunaan kkapur dolomit adalah 1 ton per hektar (100 kg per 1000 m2) atau sesuai dengan pH aktual, setelah itu kolam dibiarkan berkisar 2-3 hari, kemudian di isi air setinggi mata   kaki dahulu (+/- 9cm), dan biarkan    selama   3 hari untuk TON bekerja, baru kemudian air dimasukkan sampai penuh (kedalaman 100 – 120 cm).Fungsi aplikasi TON pada saat pengeringan ini adalah untuk menetralkan berbagai gas dan senyawa beracun sisa pembusukan bahan organik yang dihasilkan oleh budidaya sebelumnya yaitu amoniak dan H2S.
    • Selain sebagai penetral senyawa atau gas beracun tersebut, TON juga berfungsi menumbuhkan plankton yang berguna sebagai pakan alami ikan/udang.
  • Aplikasi selama budidaya belangsung.
    • Selama budidaya berlangsung, TON juga harus diberikan secara periodic (rutin) ke air kolam atau tambak.
    • TON ditaburkan/disiramkan ke air kolam tiap 15 sampai 20  hari sekali.
    • Dosis : 500 g (2 botol) tiap kali aplikasi. Siramkan atau taburkan merata ke air kolam.
    • Fungsinya utama adalah untuk mempertahankan kualitas air agar tidak terlalu menurun secara drastis karena pembentukan senyawa atau gas yang beracun tadi. Selain itu TON juga berfungsi menumbuhkan dan menyuburkan plankton yang baru sehingga ketersediaan plankton di tambak selalu terjaga.
  • Aplikasi TON pada kolam dari semen atau terpal
    • Pada kolam semen atau terpal, maka tidak diperlukan pengolahan lahan seperti di lahan tanah, oleh karena itu pemakaian TON hanya dilakukan setelah isi air. 
    • Pemakaian pertama yaitu setelah pembersihan selesai dilakukan, isi kolam diisi air setinggi 20 cm, tebarkan/siramkan TON dengan dosis 1 kg per hektar (satu sendok makan penuh per 1 m2), setelah itu air dibiarkan selama 3 hari, setelah itu diisi penuh untuk keperluan budidaya. Perlakuan berikutnya dilakukan setelah ikan berumur 15 hari dengan dosis yang sama dan diulang setiap 15 hari untuk menjaga kualitas air kolam budidaya.
- See more at: http://www.indonaturalplus.com/2014/03/cara-pakai-ton-nasa-untuk-ikan-dan-udang.html#sthash.hkScpm57.dpuf

TON (Tambak Organik NASA) merupakan formula organik untuk budidaya ikan / udang untuk mencapai hasil yang sangat memuaskan. Berikut adalah beberapa metode penerapan Produk NASA TON yang merupakan pupuk tabur untuk Tambak dan Kolam.


Aplikasi dan Pemakaian TON :
  • Pemakaian TON pada Kolam Dasar Tanah
    • Dosis ;  1 Kg per Hektar
    • Aplikasi pada saat Persiapan Kolam/sebelum isi air
    • Aplikasi TON yang pertama dilakukan di tanah dasar kolam/tambak pada saat pengeringan setelah dipanen. Aplikasinya dengan cara ditabur ke tanah secara merata, atau bisa dilarutkan dulu baru kemudian disiramkan merata ke tanah dasar kolam.
    • Aplikasi TON dilakukan sebelum dilakukan pengapuran. Menurut teknis yang benar, setelah diaplikasikan TON kemudian dilakukan pengapuran dengan kapur dolomit. Dosis penggunaan kkapur dolomit adalah 1 ton per hektar (100 kg per 1000 m2) atau sesuai dengan pH aktual, setelah itu kolam dibiarkan berkisar 2-3 hari, kemudian di isi air setinggi mata   kaki dahulu (+/- 9cm), dan biarkan    selama   3 hari untuk TON bekerja, baru kemudian air dimasukkan sampai penuh (kedalaman 100 – 120 cm).Fungsi aplikasi TON pada saat pengeringan ini adalah untuk menetralkan berbagai gas dan senyawa beracun sisa pembusukan bahan organik yang dihasilkan oleh budidaya sebelumnya yaitu amoniak dan H2S.
    • Selain sebagai penetral senyawa atau gas beracun tersebut, TON juga berfungsi menumbuhkan plankton yang berguna sebagai pakan alami ikan/udang.
  • Aplikasi selama budidaya belangsung.
    • Selama budidaya berlangsung, TON juga harus diberikan secara periodic (rutin) ke air kolam atau tambak.
    • TON ditaburkan/disiramkan ke air kolam tiap 15 sampai 20  hari sekali.
    • Dosis : 500 g (2 botol) tiap kali aplikasi. Siramkan atau taburkan merata ke air kolam.
    • Fungsinya utama adalah untuk mempertahankan kualitas air agar tidak terlalu menurun secara drastis karena pembentukan senyawa atau gas yang beracun tadi. Selain itu TON juga berfungsi menumbuhkan dan menyuburkan plankton yang baru sehingga ketersediaan plankton di tambak selalu terjaga.
  • Aplikasi TON pada kolam dari semen atau terpal
    • Pada kolam semen atau terpal, maka tidak diperlukan pengolahan lahan seperti di lahan tanah, oleh karena itu pemakaian TON hanya dilakukan setelah isi air. 
    • Pemakaian pertama yaitu setelah pembersihan selesai dilakukan, isi kolam diisi air setinggi 20 cm, tebarkan/siramkan TON dengan dosis 1 kg per hektar (satu sendok makan penuh per 1 m2), setelah itu air dibiarkan selama 3 hari, setelah itu diisi penuh untuk keperluan budidaya. Perlakuan berikutnya dilakukan setelah ikan berumur 15 hari dengan dosis yang sama dan diulang setiap 15 hari untuk menjaga kualitas air kolam budidaya.
- See more at: http://www.indonaturalplus.com/2014/03/cara-pakai-ton-nasa-untuk-ikan-dan-udang.html#sthash.hkScpm57.dpuf

TON (Tambak Organik NASA) merupakan formula organik untuk budidaya ikan / udang untuk mencapai hasil yang sangat memuaskan. Berikut adalah beberapa metode penerapan Produk NASA TON yang merupakan pupuk tabur untuk Tambak dan Kolam.


Aplikasi dan Pemakaian TON :
  • Pemakaian TON pada Kolam Dasar Tanah
    • Dosis ;  1 Kg per Hektar
    • Aplikasi pada saat Persiapan Kolam/sebelum isi air
    • Aplikasi TON yang pertama dilakukan di tanah dasar kolam/tambak pada saat pengeringan setelah dipanen. Aplikasinya dengan cara ditabur ke tanah secara merata, atau bisa dilarutkan dulu baru kemudian disiramkan merata ke tanah dasar kolam.
    • Aplikasi TON dilakukan sebelum dilakukan pengapuran. Menurut teknis yang benar, setelah diaplikasikan TON kemudian dilakukan pengapuran dengan kapur dolomit. Dosis penggunaan kkapur dolomit adalah 1 ton per hektar (100 kg per 1000 m2) atau sesuai dengan pH aktual, setelah itu kolam dibiarkan berkisar 2-3 hari, kemudian di isi air setinggi mata   kaki dahulu (+/- 9cm), dan biarkan    selama   3 hari untuk TON bekerja, baru kemudian air dimasukkan sampai penuh (kedalaman 100 – 120 cm).Fungsi aplikasi TON pada saat pengeringan ini adalah untuk menetralkan berbagai gas dan senyawa beracun sisa pembusukan bahan organik yang dihasilkan oleh budidaya sebelumnya yaitu amoniak dan H2S.
    • Selain sebagai penetral senyawa atau gas beracun tersebut, TON juga berfungsi menumbuhkan plankton yang berguna sebagai pakan alami ikan/udang.
  • Aplikasi selama budidaya belangsung.
    • Selama budidaya berlangsung, TON juga harus diberikan secara periodic (rutin) ke air kolam atau tambak.
    • TON ditaburkan/disiramkan ke air kolam tiap 15 sampai 20  hari sekali.
    • Dosis : 500 g (2 botol) tiap kali aplikasi. Siramkan atau taburkan merata ke air kolam.
    • Fungsinya utama adalah untuk mempertahankan kualitas air agar tidak terlalu menurun secara drastis karena pembentukan senyawa atau gas yang beracun tadi. Selain itu TON juga berfungsi menumbuhkan dan menyuburkan plankton yang baru sehingga ketersediaan plankton di tambak selalu terjaga.
  • Aplikasi TON pada kolam dari semen atau terpal
    • Pada kolam semen atau terpal, maka tidak diperlukan pengolahan lahan seperti di lahan tanah, oleh karena itu pemakaian TON hanya dilakukan setelah isi air. 
    • Pemakaian pertama yaitu setelah pembersihan selesai dilakukan, isi kolam diisi air setinggi 20 cm, tebarkan/siramkan TON dengan dosis 1 kg per hektar (satu sendok makan penuh per 1 m2), setelah itu air dibiarkan selama 3 hari, setelah itu diisi penuh untuk keperluan budidaya. Perlakuan berikutnya dilakukan setelah ikan berumur 15 hari dengan dosis yang sama dan diulang setiap 15 hari untuk menjaga kualitas air kolam budidaya.
- See more at: http://www.indonaturalplus.com/2014/03/cara-pakai-ton-nasa-untuk-ikan-dan-udang.html#sthash.hkScpm57.dpuf

TON (Tambak Organik NASA) merupakan formula organik untuk budidaya ikan / udang untuk mencapai hasil yang sangat memuaskan. Berikut adalah beberapa metode penerapan Produk NASA TON yang merupakan pupuk tabur untuk Tambak dan Kolam.


Aplikasi dan Pemakaian TON :
  • Pemakaian TON pada Kolam Dasar Tanah
    • Dosis ;  1 Kg per Hektar
    • Aplikasi pada saat Persiapan Kolam/sebelum isi air
    • Aplikasi TON yang pertama dilakukan di tanah dasar kolam/tambak pada saat pengeringan setelah dipanen. Aplikasinya dengan cara ditabur ke tanah secara merata, atau bisa dilarutkan dulu baru kemudian disiramkan merata ke tanah dasar kolam.
    • Aplikasi TON dilakukan sebelum dilakukan pengapuran. Menurut teknis yang benar, setelah diaplikasikan TON kemudian dilakukan pengapuran dengan kapur dolomit. Dosis penggunaan kkapur dolomit adalah 1 ton per hektar (100 kg per 1000 m2) atau sesuai dengan pH aktual, setelah itu kolam dibiarkan berkisar 2-3 hari, kemudian di isi air setinggi mata   kaki dahulu (+/- 9cm), dan biarkan    selama   3 hari untuk TON bekerja, baru kemudian air dimasukkan sampai penuh (kedalaman 100 – 120 cm).Fungsi aplikasi TON pada saat pengeringan ini adalah untuk menetralkan berbagai gas dan senyawa beracun sisa pembusukan bahan organik yang dihasilkan oleh budidaya sebelumnya yaitu amoniak dan H2S.
    • Selain sebagai penetral senyawa atau gas beracun tersebut, TON juga berfungsi menumbuhkan plankton yang berguna sebagai pakan alami ikan/udang.
  • Aplikasi selama budidaya belangsung.
    • Selama budidaya berlangsung, TON juga harus diberikan secara periodic (rutin) ke air kolam atau tambak.
    • TON ditaburkan/disiramkan ke air kolam tiap 15 sampai 20  hari sekali.
    • Dosis : 500 g (2 botol) tiap kali aplikasi. Siramkan atau taburkan merata ke air kolam.
    • Fungsinya utama adalah untuk mempertahankan kualitas air agar tidak terlalu menurun secara drastis karena pembentukan senyawa atau gas yang beracun tadi. Selain itu TON juga berfungsi menumbuhkan dan menyuburkan plankton yang baru sehingga ketersediaan plankton di tambak selalu terjaga.
  • Aplikasi TON pada kolam dari semen atau terpal
    • Pada kolam semen atau terpal, maka tidak diperlukan pengolahan lahan seperti di lahan tanah, oleh karena itu pemakaian TON hanya dilakukan setelah isi air. 
    • Pemakaian pertama yaitu setelah pembersihan selesai dilakukan, isi kolam diisi air setinggi 20 cm, tebarkan/siramkan TON dengan dosis 1 kg per hektar (satu sendok makan penuh per 1 m2), setelah itu air dibiarkan selama 3 hari, setelah itu diisi penuh untuk keperluan budidaya. Perlakuan berikutnya dilakukan setelah ikan berumur 15 hari dengan dosis yang sama dan diulang setiap 15 hari untuk menjaga kualitas air kolam budidaya.
- See more at: http://www.indonaturalplus.com/2014/03/cara-pakai-ton-nasa-untuk-ikan-dan-udang.html#sthash.hkScpm57.dpuf

TON (Tambak Organik NASA) merupakan formula organik untuk budidaya ikan / udang untuk mencapai hasil yang sangat memuaskan. Berikut adalah beberapa metode penerapan Produk NASA TON yang merupakan pupuk tabur untuk Tambak dan Kolam.


Aplikasi dan Pemakaian TON :
  • Pemakaian TON pada Kolam Dasar Tanah
    • Dosis ;  1 Kg per Hektar
    • Aplikasi pada saat Persiapan Kolam/sebelum isi air
    • Aplikasi TON yang pertama dilakukan di tanah dasar kolam/tambak pada saat pengeringan setelah dipanen. Aplikasinya dengan cara ditabur ke tanah secara merata, atau bisa dilarutkan dulu baru kemudian disiramkan merata ke tanah dasar kolam.
    • Aplikasi TON dilakukan sebelum dilakukan pengapuran. Menurut teknis yang benar, setelah diaplikasikan TON kemudian dilakukan pengapuran dengan kapur dolomit. Dosis penggunaan kkapur dolomit adalah 1 ton per hektar (100 kg per 1000 m2) atau sesuai dengan pH aktual, setelah itu kolam dibiarkan berkisar 2-3 hari, kemudian di isi air setinggi mata   kaki dahulu (+/- 9cm), dan biarkan    selama   3 hari untuk TON bekerja, baru kemudian air dimasukkan sampai penuh (kedalaman 100 – 120 cm).Fungsi aplikasi TON pada saat pengeringan ini adalah untuk menetralkan berbagai gas dan senyawa beracun sisa pembusukan bahan organik yang dihasilkan oleh budidaya sebelumnya yaitu amoniak dan H2S.
    • Selain sebagai penetral senyawa atau gas beracun tersebut, TON juga berfungsi menumbuhkan plankton yang berguna sebagai pakan alami ikan/udang.
  • Aplikasi selama budidaya belangsung.
    • Selama budidaya berlangsung, TON juga harus diberikan secara periodic (rutin) ke air kolam atau tambak.
    • TON ditaburkan/disiramkan ke air kolam tiap 15 sampai 20  hari sekali.
    • Dosis : 500 g (2 botol) tiap kali aplikasi. Siramkan atau taburkan merata ke air kolam.
    • Fungsinya utama adalah untuk mempertahankan kualitas air agar tidak terlalu menurun secara drastis karena pembentukan senyawa atau gas yang beracun tadi. Selain itu TON juga berfungsi menumbuhkan dan menyuburkan plankton yang baru sehingga ketersediaan plankton di tambak selalu terjaga.
  • Aplikasi TON pada kolam dari semen atau terpal
    • Pada kolam semen atau terpal, maka tidak diperlukan pengolahan lahan seperti di lahan tanah, oleh karena itu pemakaian TON hanya dilakukan setelah isi air. 
    • Pemakaian pertama yaitu setelah pembersihan selesai dilakukan, isi kolam diisi air setinggi 20 cm, tebarkan/siramkan TON dengan dosis 1 kg per hektar (satu sendok makan penuh per 1 m2), setelah itu air dibiarkan selama 3 hari, setelah itu diisi penuh untuk keperluan budidaya. Perlakuan berikutnya dilakukan setelah ikan berumur 15 hari dengan dosis yang sama dan diulang setiap 15 hari untuk menjaga kualitas air kolam budidaya.
- See more at: http://www.indonaturalplus.com/2014/03/cara-pakai-ton-nasa-untuk-ikan-dan-udang.html#sthash.hkScpm57.dpuf


 

Kamis, 28 Januari 2016

Pupuk Hormon Organik - Hormonik NASA Pengatur Zat Tumbuh Alami pada Tumbuhan | 085743864633

Selamat pagi sobat...terima kasih masih setia mengunjungi blog ini... ada kesempatan kali ini kami akan memaparkan atau memperkenalkan pupuk organik produk PT NASA yang lain yaitu Pupuk Hormon Organik-Hormonik NASA si Pengatur Zat Tumbuh Alami pada Tumbuhan.

Apa Itu Pupuk Hormon Organik-Hormonik NASA si Pengatur Zat Tumbuh Alami pada Tumbuhan ?

HORMONIK NASA adalah Zat Pengatur Tumbuh atau hormon organik salah satu produk pertanian unggulan produksi PT. Natural Nusantara (NASA). HORMONIK NASA memacu pertumbuhan, pengumbian, pembungaan dan pembuahan tanaman untuk mendapatkan hasil panen optimal.

HORMONIK NASA mengandung Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) Organik terutama Auksin, Giberelin dan Sitokinin, di formulasikan dari bahan alami yang dibutuhkan oleh semua jenis tanaman.

HORMONIK NASA tidak membahayakan (aman) bagi kesehatan manusia maupun binatang.

Pupuk Hormon Organik - Hormonik NASA tersedia dalam 2 ukuran, yaitu :

  1. Pupuk Hormon Organik - Hormonik NASA ukuran kecil : 100 cc : Harga Ro. 28.000,-
  2. Pupuk Hormon Organik - Hormonik NASA ukuran besar : 500 cc : Harga 125.000,-

Kandungan Hormon Organik Dalam Hormonik NASA

  1. AUKSIN

    Hormon ini dalam tumbuhan sebagai indol 3-asetat (IAA) yang dihasilkan oleh jaringan muda yang sedang tumbuh. Fungsi hormon ini untuk perbesaran dan diferensiasi sel, peningkatan respirasi tanaman, merangsang sintesis RNA, protein dan enzim. Auksin sangat berperan pada pembentukan jaringan pada fase pertumbuhan vegetatif.
  2. GIBERELIN

    Hormon ini mendorong pertumbuhan/pemanjangan tubuh tanaman (akar dan batang), merangsang pembungaan, menormalkan pertumbuhan tanaman yang kerdil. Hormon ini bekerja secara saling membantu dengan hormon lain (sinergis) seperti hormon auksin. Dapat juga memacu pertumbuhan tanaman yang terhambat karena penyakit.
  3. SITOKININ

    Fungsi hormon ini untuk pembesaran dan diferensiasi sel, menghalangi ketuaan, mengarahkan aliran asam amino dan zat makanan ke seluruh tubuh ke bagian tanaman dengan konsentrasi sitokinin tinggi.

Fungsi dan Kegunaan Hormonik NASA Untuk Pertanian dan Peternakan adalah :

  • Mempercepat proses pertumbuhan tanaman.
  • Memacu dan meningkatkan pembungaan serta pembuahan.
  • Mengurangi kerontokan bunga dan buah.
  • Membantu pertumbuhan tunas.
  • Membantu pertumbuhan akar
  • Memacu pembesaran umbi.
  • Meningkatkan keawetan hasil panen.
  • Memacu dan meningkatkan bobot unggas/ternak.

 Cara Aplikasi / Pemakaian Hormonik, yaitu :

  • Kocok dahulu sebelum digunakan
  • Dosis : 1 – 2 cc HORMONIK per 1 liter air.
  • Penggunaan lebih optimal jika dicampur dengan POC Nasa (dosis 1 tutup Hormonik + 3 tutup POC Nasa ) per tangki.
  • Penggunaan dengan cara disemprotkan terutama pada daun tanaman hingga merata.
  • Tanaman semusim : mulai pertengahan usia tanaman hingga menjelang reproduksi, yaitu sebelum berbunga/ berumbi (3-6 kali semprot).
  • Penggunaan semenjak awal tanam lebih baik.
  • Tanaman tahunan : 2-4 bulan sebelum berbunga/berbuah ( 3-6 kali semprot).

PeringatanHORMONIK ini tidak disarankan untuk digunakan pada komoditi ternak petelur.

Demikian penjelasan mengenai Pupuk Hormon Organik - Hormonik NASA, semoga bermanfaat dan saat kita menggunakannya mampu memberi hasil yang maksimal. Aamiin...

Untuk pemesanan, silahkan menghubungi no. WA/hp. 0857 4386 4633 (indosat), pin bb 5C665DF7 

Pupuk Organik Khusus Tanaman Buah Power Nutrition | 085743864633

Selamat pagi para pengunjung blog "Pupuk Organik PT. NASA Jogja Sahabat Petani" ini. Terima kasih atas waktunya... Pada kali ini, saya akan memperkenalkan Pupuk Organik Khusus Untun Tanaman Buah yaitu Power nutrition Kemasan 3 kg.  Mengapa dengan Power Nutrisi dan apa kelebihannya ?.

Keterangan lengkap mengenai Power Nutrition ini adalah sebagai berikut :

Produk pertanian Natural Nusantara, Power Nutrition adalah nutrisi terlengkap khusus digunakan untuk tanaman buah. Pupuk ini diproduksi dari bahan organik (alami) pilihan terbaik yang ketersediaannya terjamin. Dibuat dengan mekanisme atau proses teknologi gradasi dan degradasi unsur dengan melewati proses piruvatisasi tingkat 3, sehingga dapat langsung dimanfaatkan dengan baik oleh jaringan tanaman.

Power Nutrition dibuat khusus diaplikasikan untuk tanaman buah-buahan tahunan seperti mangga, jeruk, lada, panili, kelapa sawit, coklat, dll. Akan tetapi bagus juga untuk diaplikasikan pada tanaman buah – buahan semusim seperti melon, cabai, tomat,bawang merah dan lain-lain.


Manfaat Power Nutrition Nasa, yaitu :


  1. Memperbanyak tumbuhnya buah dan membantu proses pembuahan tanaman di luar musim (air cukup, iklim tidak ekstrim, hama penyakit normal).
  2. Memperbaiki pertumbuhan tanaman dan mempercepat pertumbuhannya.
  3. Meningkatkan ketahanan pada tamaman
  4. Meningkatkan kualitas buah (rasa, warna, aroma, keawetan buah hasil panen).
  5. Mengurangi penggunaan pupuk NPK kurang lebih 75%-90%.
  6. Melarutkan residu pupuk kimia yang mengendap dalam tanah, sehingga bisa dimanfaatkan dengan baik oleh tanaman.
  7. Membantu perkembangan mikro-organisme yang bermanfaat di dalam tanah.

Power Nutrition ini ada 3 ukuran, yaitu :

  1. Ukuran kecil, berisi 250 gram : Harga Rp. 55.000,-
  2. Ukuran sedang, berisi 500 gram : Harga Rp. 110.000,-
  3. Ukuran besar, berbentuk serbuk, kemasan 3 kg : Harga Rp. 630.000,-

Kandungan Unsur

N 2,04%; P2O5 1,28%; K2O 0,39%; Ca 0,55%; S 0,81%; Cl 8,30%; Mg 0,40%; Mn 0,06 ppm; Fe 0,72%;Cu 0,02 ppm; Zn 0,01 ppm; Na 1,01%; B 8,59%; Si 9,94%; Al 0,40 ppm; NaCl 0,61%; SO4 2,44%; C/N ratio 5,23%; pH 8,81; Lemak 0,28%; Protein 12,75%; Karbohidrat 1,52%; Asam Humat 3,45%.

Cara Penggunaan Power Nutrition

  1. Larutkan pupuk Power dalam air secukupnya.
  2. Siramkan campuran air Power ke sekeliling batang tanaman.
  3. Lakukan pemupukan 2 – 4 bulan sekali.
  4. Pada musim kemarau, siramlah pohon dengan air 2 – 4 kali (interval 1 minggu sekali) setelah satu minggu aplikasi Power.
  5. Pupuk makro (N, P dan K) dapat dikurangi 75% – 90%.

Untuk Aplikasi Power Nutrisi adalah sebagai berikut :

Cara Aplikasi POWER NUTRISI diencerkan dengan air sesuai dosis dan langsung disiramkan ke tanaman dan tidak untuk disemprotkan. atau bisa dibuat larutan induk 1botol POWER NUTRISI dilarutkan dalam air 3liter. dari larutan induk bisa diambil 600cc untuk 50liter air dan disiramkan 5-10liter/pohon. Kemudian 1minggu sekali selama 3minggu berturut tanaman disiram air biasa (tidak usah diberi larutan POWER NUTRITION). Penyiraman ini dilakukan terutama aplikasi di musim kemarau tapi jika di musim hujan tidak perlu disusul siraman air biasa. Aplikasi tanaman yang baru pertama kali di aplikasikan dapat diulang 1bulan sekali, Jika sudah 3 kali diberi POWER NUTRISI selanjutnya cukup 3 kali dalam setahun.


Berapa dosis POWER NUTRITION untuk tanaman buah?
Dosis standar secara umum pemakaian POWER NUTRISI adalah sebagai berikut :

  • Diameter batang 2-5cm dosis 20gr
  • Diameter batang 5-10cm dosis 50gr
  • Diameter batang 10-30cm dosis 100gr
  • Diameter batang lebih dari 30cm dosis 250gr pengurangan pupuk NPK 75-90%.
Untuk dosis alternatif lain secara umum dapat dapat dipergunakan:
  • Untuk diameter batang 5-30cm : 500gr untuk +/- 15 pohon dengan pengurangan NPK maksimal 75%. Caranya: larutkan 500gr POWER NUTRITION ke dalam air 3liter, jadikan larutan induk. Dari larutan induk ambil 200cc dan campurkan dengan air  5-10 liter dan siramkan untuk 1 pohon.
  • Untuk diameter batang lebih dari 30cm : 500gr POWER NUTRISI untuk +/- 10 pohon dengan pengurangan NPK maksimal 50%. Caranya: 500gr POWER NUTRITION dilarutkan dalam 2liter air sebagai larutan induk. kemudian ambil 200cc larutan induk dicampur dengan air 5-10 dan siramkan untuk 1 pohon.
Demikian Cara Aplikasi POWER NUTRITION untuk tanaman buah, semoga bermanfaat.

Untuk pemesanan, silahkan menghubungi no. WA/hp. 0857 4386 4633 (indosat), pin bb 5C665DF7

Supernasa Pupuk Organik Granule Modern Mengembalikan Kesuburan Tanah | 085743864633

Selamat pagi dan terima kasih atas kunjungan di blog ini...
Kali ini ssaya akan memperkenalkan produk pertanian lainnya dari PT NASA yaitu Supernasa Pupuk Organik Granule Modern "Si Pengembali Kesuburan Tanah". Sebelum pupuk organik dikenal dan digunakan oleh petani kita, kebanyakan petani kita menggunakan pupuk kimia dalam usaha pertaniannya. Menggunakan pupuk kimia kalau ukurannya pas tidak begitu mempengaruhi tentang ph tanah, tetapi bagaimana kalau dalam menggunakan pupuk kimiawi itu sembarangnya dalam arti asal-asalan tidak memperhatikan keperluannya atau bahkan terlalu banyak. Hal ini tentu akan dapat merusak komposisi tanah yang tadinya subur menjadi rusak dan tidak bagus untuk ditanami jenis tanaman tertentu. Keadaan petani kita yang seperti ini yang melatarbelakangi PT NASA untuk dapat menemukan rumusan produk pertanian yang dapat mengembalikan kesuburan tanah. Produk PT NASA tersebut benama  Supernasa Pupuk Organik Granule Modern.

Apa Itu Supernasa Pupuk Organik Granule Modern ?

Pupuk organik Supernasa granule produk  PT NASA  merupakan formula khusus untuk segala jenis tanaman dengan bahan dasar murni dari bahan organik . supernasa granule sangat efektif untuk di gunakan pada tanaman pangan, perkebunan, kehutanan dan holtikultura.

Teknologi PT. NASA membuat suatu inovasi-inovasi baru dalam bidang pupuk organik mikro ke arah penyempurnaan berbagai bentuk pupuk organik, dengan mengasilkan berbagi jenis pupuk organik, salah satunya berbentuk granule (butiran) mulai kualitas standar hingga tinggi (premium). Pupuk organik Granule NASA mempunyai banyak pilihan dosis penggunaan, tersedia dosis 50 Kg / Ha, 300-500 Kg/Ha atau sesuai permintaan.

Sudah banyak pembuktian di lapangan dengan penggunaan pupuk Organik Granule NASA ini, dan rata-rata mereka sangat puas menggunakannya. di tanaman bawang merah hasilnya sangat baik.

Pupuk Organik Granule NASA dibungkus dalam bentuk karung dengan berat 10 kg. Terobosan teknologi pupuk organik bentuk granule ( Granule Modern) :
  • Kualitas tinggi : kandungan lengkap.
  • Praktis : dosis cukup 50 kg/ha.
  • Ekonomis : meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil panen, mengurangi pupuk NPK sampai 50 %, mengurangi biaya transport & tenaga kerja karena dosis sedikit.

Formula khusus untuk semua jenis tanaman yang dibuat dari murni bahan-bahan organik dengan fungsi yaitu :



A. Fungsi Utama
1. Memperbaiki lahan-lahan yang rusak :
  • Meningkatkan kesuburan fisik : memperbaiki tanah yang keras berangsur – angsur menjadi gembur.
  • Meningkatkan kesuburan khemis : memberikan semua jenis unsur makro, unsur mikro, enzim dan ZPT yang dibutuhkan bagi tanaman.
  • Meningkatkan kesuburan biologis : membantu perkembangan mikroorganisme tanah yang bermanfaat bagi tanaman.
2. Mengurangi jumlah penggunaan pupuk NPK (Urea, TSP dan KCl) sebesar + 50%.

B. Fungsi Lain :

  1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi tanaman.
  2. Melarutkan sisa-sisa pupuk kimia dalam tanah, sehingga dapat dimanfaatkan tanaman kembali.
  3. Memacu pertumbuhan tanaman, merangsang pembungaan dan pembuahan serta mengurangi kerontokan bunga dan buah.
  4. Meningkatkan daya tahan tanaman karena kecukupan nutrisi yang dibutuhkan

Kelebihan lain Pupuk Organik Granule Modern SUPERNASA-G (SUPER – G)

  1. Bentuknya mantap dan tidak mudah hancur.
  2. Tahan lama dan mempermudah proses penyimpanan.
  3. Dengan bentuk granule, aplikasi pupuk dapat dilakukan lebih mudah (bersamaan atau terpisah dengan pupuk makro / NPK).
  4. Formula khusus sehingga tanaman dapat tumbuh dan berproduksi dengan hasil yang optimal.

  Cara Penggunaan Supernasa Pupuk Organik Granule adalah :

  1. Pupuk Organik Granule Modern SUPER-G disebarkan merata ke lahan bersama pupuk makro sebagai pupuk dasar sebelum tanam dan 30 hari setelah tanam untuk tanaman pangan.
  2. Pupuk Organik Granule Modern SUPER-G disebarkan dalam barisan tanaman atau sekitar lubang tanam di awal tanam untuk tanaman sayuran daun/buah.
  3. Pupuk Organik Granule Modern SUPER-G disebarkan ( dibenamkan ke dalam tanah + 10 cm lebih efektif ) melingkar selebar lingkaran tajuk tanaman untuk tanaman buah-buahan, perkebunan dan kehutanan.

 



Isi/Berat : 10 kg; Harga per karung : Rp. 195.000,-

Peruntukan : Pupuk Organik Granule Modern SUPER-G sangat efektif digunakan untuk Tanaman Pangan, Horti, Perkebunan dan Kehutanan.


Kandungan unsur hara esensial lengkap (Makro – Mikro), yaitu :

N 0.85%, P2O2 3.20%, K2O 2.28%, C ORGANIK 17.41%, Zn 1252.84 ppm, Cu 432.65 ppm, Mn 830.79 ppm, Co 2.22 ppm, Mo <0.200 ppm, Fe 7551.03 ppm, B 2322.40 ppm, pH 7.76, C/N ratio 20.48, Kadar Air 14.56%


Sifat Fisik
Supernasa Pupuk Organik Granule adalah :
  • Bentuk = Granul
  • Ukuran = 2 – 5 mm/butir
  • Kadar Air (%) = 14.56 %
  • Kemasan = @10kg/zak
Demikian sekilas mengenai Supernnasa Pupuk Organik Granule Modern ini. Semoga setelah menggunakan Supernasa Pupuk Organik Granule modern ini hasil pertanian kita  semakin meningkat. Aamiin.. Kalau ada bapak/ibu yang tertarik dan berminat menggunakan Supernnasa Pupuk Organik Granule Modern ini bisa memesan pada kami. 

Untuk pemesanan, silahkan menghubungi no. WA/hp. 0857 4386 4633 (indosat),  pin bb 5C665DF7