Jumat, 11 Maret 2016

APLIKASI BUDIDAYA CABE BESAR TEKNOLOGI PUPUK ORGANIK | 085743864633



Pada umumnya cabe dapat ditanam pada dataran rendah sampai ketinggian 2000 meter dpl. Cabe dapat beradaptasi denga baik pada temperatur 24 - 27 derajat celsius dengan kelembaban yang tidak terlalu tinggi.  

Tanaman cabe dapat ditanam pada tanaman sawah maupun tegalan yang gembur, subur, tidak terlalu liat dan cukup air. Permukaan tanah yang paling ideal adalah datar dengan sudut kemiringan lahan 0 - 10 Co serta membutuhkan sinar matahari penuh dan tidak ternaungi. Ph tanah yag optimal antara 5,5 - 7.

Tanaman cabe menghendaki pengairan yang cukup. Tetapi jika jumlah air berlebihan dapat menyebabkan kelembaban yang tinggi, dan hal ini dapat merangsang tumbuhnya penyakit jamur dan bakteri. Jika tanaman cabe ini kekurangan air maka pertumbuhannya akan kurus, kerdil, layu dan akhirnya mati. Pengairan dapat dilakukan dengan menggunakan irigasi, air sumur maupun air hujan.

Bercocok tanam cabe sering dihadapkan pada resiko diantaranya teknis budidaya sendiri yang kurang tepat, kekurangan unsur yang dibutuhkantanaman cabe, serangan hama, penyakit, dan lain-lain.

PT. Natural Nusantara (NASA) turut serta dalam melakukan berbagai penelitian guna membantu petani cabe dalam mengatasi berbagai kendala tersebut di atas; dengan harapan peningkatan kuantitas produksi panen dapat meningkat sehingga perekonomian petani meningkat, kualitas panen lebih baik dan juga kelestarian lingkungan sekitar tetap terjaga karena menggunakan pupuk organik yang relatif aman bagi lingkungan.



PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

FASE PRATANAM

1. Pengolahan Lahan

Pengolahan lahan bertujuan untuk memperbaiki struktur dan porositas tanah sehingga peredaran air dan udara menjadi optimal. Pengolahan tanah dilakukan secara sempurna yaitu pembajakan dua kali dan penyisiran satu kali. Setelah pengolahan tanah (7 - 14 hari), kemudian dibuat bedengan dengan tujuan untuk memudahkan pembuangan air hujan yang berlebihan, mempermudah pemeliharaan, mempermudah meresapnya air hujan atau air pengairan, serta menghindari tanah terinjak-injak sehingga menjadi padat. Cara pengolahan tanah yaitu :
  1. Tebarkan pupuk kandang dosis 0,5 - 1  ton untuk 1000m2.
  2. Diluku kemudian digaru (dan biarkan 1 minggunan)
  3. Diberi dolomit sebanyak 0.25 ton per 1000m2
  4. Buat bedengan lebar 110 - 120cm dan parit selebar 80cm.
  5. Siramkan SUPERNASA (1 botol) atau POC NASA (2 botol) 
  6. Campurkan Natural GLIO  100 - 200 gram (1-2 bungkus) dengan 50 - 100kg pupuk kandang, biarkan selama 1 minggu dan sebarkan ke bedengan.
  7. Bedengan ditutup mulsa plastik, jarak tanam 60 - 70 cm pola zig zag, biarkan selama 1 minggunan.

SUPERNASA
  • 1 botol dilarutkan dalam 3 liter air menjadi air induk larutan
  • Setiap 50 liter air tambbahkan 200 cc larutan induk Supernasa.
  • 1 gembor (kurang lebih 10 liter diberi 1 sdm supernasa dan sirankan ke bedengan 5 - 10 m.

POC NASA
  • 1 gembor (kuranglebih 10 liter) diberi 2-4 tutup POC NASA dan siramkan ke bedengan kurang lebih 5 - 10 meter.

2. Fase Benih

  • Kebutuhan per 1000 meter2 adalah 1-2 bungkus  sachet bibit cabe CK-10 dan CK-11 dan Natural CS-20 dan CB-30. 
  • Biji direndam dengan POC NASA dosis 0.5 - 1 tutup /liter air hangat kkemudian di peram semalam.

3. FASE PERSEMAIAN

  • PERSIAPAN PERSEMAIAN
    • Arah persemaian menghadap ke timur dengan naungan atap plastik atau rumbia 
    • Media tumbuh dari campuran tanah dan pupuk kandang atau kompos yang telah disaring, dengan perbandingan 3 : 1
    • Pupuk kandang sebelum dipakai dicampur dulu dengan Natural GLIO 100 gram dalam 25-50 pupuk kandang dan didiamkan selama 1 minggu.
    • Media dimasukkan dalam polibag bibit berukuran 4 x 6 cm atau contong daun pisang.
  •   PENYEMAIAN
    • Biji cabe dimasukkan satu per satu pada polibag yang telah disiapkan, lalu ditutup selapis tanah dan pupuk kandang matang yang telah disaring. 
    • Semprot POC NASA dosis 1-2 tutup /tangki pada umur 10, 17 HSS.
    • Penyiraman dilakukan setiap hari pada pagi atau sore hari untuk menjaga kelembabab media.

     

    PENGAMATAN HAMA DAN PENYAKIT

    Hama cabe yang sering menyerang adalah :  

     A. Kutu Daun Persik ( Aphid Sp.)
    • Perhatikan permukaan daun bagian bawah atau lipatan pucuk daun, biasanya kutu daun persik bersembunyi di bawah lipatan daun. 
    • Pijit dengan jari koloni kutu yang ditemukan, kemudian semprot dengan BVR atau Pestona.
    B. Hama Thrip  Parvispinus
    • Gejala serangan daun berkerut dan berccak klorosis karena cairan daun diisap, lapisan bawah daun berwarna keperak-perakan atau seperti tembaga. 
    • Biasanya koloni berkeliaran di bawah daun. 
    • Pengamatan pada pagi atau sore hri karena hama biasanya akan keluar pada waktu teduh. 
    • Serangan parah semprot menggunakan BVR atau PESTONA untuk mengurangi penyebarannya.
    C. Hama Tungau (Polyphagotarsonemus latus).
    • Gejala serangan daun berwarna kuning kecoklatan menggulung terpuntir ke bagian bawah sepanjang daun tulang.
    • Pucuk menebal dan berguguran sehingga tinggal batang dan cabang. 
    • Perhatikan daun muda, bila menggulung dan mengeras itu tandanya terserang tungau. 
    • Cara mengatasi dengan menyemprotkan BVR atau Pestona untuk mengurangi penyebarannya.

    PENYAKIT TANAMAN CABE

    A. Rebah semai (dumping off)
    • Gejala tanaman terkulai karena batang busuk, disebabkan oleh cendawan Phytium sp. & Rhizoctonia sp. 
    • Cara pengendalian : tanaman yang terserang harus dibuang beserta dengan tanah, mengatur ulang kelembaban tanah dengan mengurangi naungan dan penyiraman. 
    • Jika serangan tinggi siram Natural GLIO 1 sendok makan (± 10 gr) per 10 liter air.
    B. Embun Bulu
    • Ditandai adanya bercak klorosis dengan permukaan berbulu pada daun atau kotil yang disebbabkkan oleh cendawan Peronospora parasitica. 
    • Cara mengatasinya : Jika serangan tinggi siram Natural GLIO 1 sendok makan (± 10 gr) per 10 liter air.

    C. Kelompok Virus
    • Gejala pertumbuhan bibit terhambat dan warna daun mosaik atau pucat. 
    • Gejala timbul lebih jelas setelah bibit berumur 2 minggunan. 
    • Cara mengatasi; bibit terserang dicabut dan dibakar, semprot vektor virus dengan BVR atau PESTONA

      FASE TANAM CABE

    1. Pemilihan Bibit Cabe

    • Pilih bibit seragam, sehat, kuat dan tumbuh mulus.
    • Bibit memiliki 5-6 helai daun (umur 21 - 30 hari).

    2. Cara Tanam cabe

    • Waktu tanam pagi atau sore hari , bila panas terik ditunda.
    • Plastik polibag dilepas.
    • Setelah penanaman selesai, tanaman langsung disiram /disemprot POC NASA 3-4 tutup/ tangki.

    3. Pengamatan Hama dan Penyakit

       Ulat Tanah ( Agrotis ipsilon ),
    • Aktif malam hari untuk kopulasi, makan dan bertelur. Ulat makan tanaman muda dengan jalan memotong batang atau tangkai daun. Siang hari sembunyi dalam tanah disekitar tanaman terserang.
    • Setiap ulat yang ditemukan dikumpulkan lalu dibunuh,
    • Serangan berat semprot dengan : 

      •  Urea : Usia 1-4 minggu menggunakan 7kg, dan usia 5-12 minggu menggunakan 56kg
      •  SP-36 : Usia 1-4 minggu menggunakan 7 kg, usia 5-12 minggu menggunakan 28 kg.
      •  KCL : Usia 1-4 minggu menggunakan 7kg, usia 5-12 minggu menggunakan 28 kg.
    Ulat Grayak ( Spodoptera litura dan S. exigua )
    • Ciri ulat yang baru menetas / masih kecil berwarna hijau dengan bintik hitam di kedua sisi dari perut/badan ulat, terdapat bercak segitiga pada bagian punggungnya (seperti bulan sabit).
    • Gejala serangan, larva memakan permukaan bawah daun dan daging buah dengan kerusakan berupa bintil-bintil atau lubang-lubang besar.
    • Serangan parah, daun cabai gundul sehingga tinggal ranting-rantingnya saja. Telur dikumpulkan lalu dimusnahkan, menyiangi rumput di sekitar tanaman yang digunakan untuk persembunyian.
    • Semprot dengan VITURA atau PESTONA

      Bekicot/siput.
      • Memakan tanaman, terutama menyerang malam hari.
      • Dicari di sekitar pertanaman ( kadang di bawah mulsa) dan buang ke luar areal.
      • Kutu - kutuan ( Aphis, Thrips, Tungau ), lihat fase persemaian.
      Penyakit Layu
      • Disebabkan beberapa jamur antara lain Fusarium, Phytium dan Rhizoctonia.
      • Gejala serangan tanaman layu secara tiba-tiba, mengering dan gugur daun. 
      • Tanaman layu dimusnahkan dan untuk mengurangi penyebaran,
      • Sebarkan NATURAL GLIO.

      Penyakit Bercak Daun, Cercospora capsici.
      • Jamur ini menyerang pada musim hujan diawali pada daun tua bagian bawah.
      • Gejala serangan berupa bercak dalam berbagai ukuran dengan bagian tengah berwarna abu-abu atau putih, kadang bagian tengah ini sobek atau berlubang. 
      • Daun menguning sebelum waktunya dan gugur, tinggal buah dan ranting saja. Akibatnya buah menjadi rusak karena terbakar sinar matahari. 
      • Pengamatan pada daun tua.

      Lalat Buah (Dacus dorsalis)
      • Gejala serangan buah yang telah berisi belatung akan menjadi keropos karena isinya dimakan, buah sering gugur muda atau berubah bentuknya. 
      • Lubang buah memungkinkan bakteri pembusuk mudah masuk sehingga buah busuk basah. 
      • Sebagai vektor Antraknose.
      • Pengamatan ditujukan pada buah cabai busuk, kumpulkan dan musnahkan.
      • Lalat buah dipantau dengan perangkap berbahan aktif Metil Eugenol 40 buah / ha dan ditanggulangi menggunakan Metilat dan Aero 810.

      Penyakit Busuk Buah Antraknosa (Colletotrichum gloeosporioides)
      • Gejala serangan mula-mula bercak atau totol-totol pada buah yang membusuk melebar dan berkembang menjadi warna orange, abu-abu atau hitam.
      •  Bagian tengah bercak terlihat garis-garis melingkar penuh titik spora berwarna hitam. Serangan berat menyebabkan seluruh bagian buah mengering.
      • Pengamatan dilakukan pada buah merah dan hijau tua. Buah terserang dikumpulkan dan dimusnahkan pada waktu panen dipisahkan.
      • Serangan berat sebari dengan Natural GLIO di bawah tanaman.

      FASE PENGELOLAAN TANAMAN (7-70 HST)

      • Penyiraman dapat dilakukan dengan pengocoran tiap tanaman atau penggenangan (dilep) jika dirasa kering.
      • Pemupukan lewat pengocoran dilakukan seminggu sekali tiap lubang.Pupuk kocoran merupakan perbandingan campuran pupuk makro Urea : SP 36 : KCl : NASA = (250 : 250 : 250) gr dalam 50 liter ( 1 tong kecil) larutan.
      • Diberikan umur 1 - 4 minggu dosis 250 cc/lubang, sedang umur 5-12 minggu dengan perbandingan pupuk makro Urea : TSP : KCl : NASA = (500 : 250 : 250) gr dalam 50 liter air, dengan dosis 500 cc/lubang.

      Kebutuhan total pupuk makro untuk 1000 m2 :

      • Pupuk Urea : Untuk 1-4 Minggu membutuhkan 7kg dan umur 5 - 12 minggu membutuhkan 56 kg
      • SP-36 : Untuk 1-4 Minggu membutuhkan 7kg dan umur 5 - 12 minggu membutuhkan 28 kg
      • KCL : Untuk 1-4 Minggu membutuhkan 7kg dan umur 5 - 12 minggu membutuhkan 28 kg

      Catatan :

      • Umur 1 - 4 mg 4 kali aplikasi (± 7 tong/ aplikasi).
      • Umur 5-12 mg 8 kali aplikasi (± 14 tong/aplikasi).
      • Penyemprotan POC NASA ke tanaman dengan dosis 3-5 tutup / tangki pada umur 10, 20, kemudian pada umur 30, 40 dan 50 HST POC NASA + Hormonik dosis 1-2 tutup/tangki.
      • Perempelan, sisakan 2-3 cabang utama / produksi mulai umur 15 - 30 hr.
      • Pengamatan Hama dan Penyakit

      PANEN CABE DAN PASCA PANEN CABE

      1. PANEN CABE

      • Panen pertama sekitar umur 60-75 hari
      • Panen kedua dan seterusnya 2-3 hari dengan jumlah panen bisa mencapai 30-40 kali atau lebih tergantung ketinggian tempat dan cara budidayanya
      • Setelah pemetikan ke-3 disemprot dengan POC NASA + Hormonik dan dipupuk dengan perbandingan seperti diatas, dosis 500 cc/ph00 cc/ph

      2. CARA PANEN CABE

      • Buah dipanen tidak terlalu tua (kemasakan 80-90%)
      • Pemanenan yang baik pagi hari setelah embun kering
      • Penyortiran dilakukan sejak di lahan
      • Simpan ditempat yang teduh
       Semoga bermanfaat dan terima kasih...


      Untuk info dan pemesanan produk bisa menghubungi bbm 5C665DF7, WA/Hp. 0857 4386 4633 (indosat) 

      Tidak ada komentar:

      Posting Komentar