Jumat, 22 Januari 2016

Pupuk Organik Natural Glio Pengendali Jamur Fusarium

Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) merupakan salah satu faktor pembatas dalam peningkatan produksi pertanian. 

Untuk pengendalian OPT, jalan pintas yang sering dilakukan adalah menggunakan pestisida kimia. Padahal penggunaan pestisida yang tidak bijaksana banyak menimbulkan dampak negatif, antara lain terhadap kesehatan manusia dan kelestarian lingkungan hidup. 

Menurut penelitian Laboratorium UPTD BPTP Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta telah mengembangkan dan memproduksi untuk masyarakat petani berupa jamur antagonis patogen tumbuhan Gliocladium sp. dan atau Trichoderma harsianum. Sebagai fungisida alami. 

Jamur antagonis Gliocladium sp. dan atau Trichoderma harsianum. Efektif dalam mengendalikan penyakit layu tanaman yang disebabkan oleh Fusarium sp. dan pathogen tular tanah lainnya.

 

PERANAN Gliocladium sp. dan atau Trichoderma harsianum.

Gliocladium sp. dan atau Trichoderma harsianum. Merupakan agens antagonis tumbuhan yang dapat berperan menekan populasi atau aktivitas patogen tumbuhan.

Agens antagonis patogen tumbuhan adalah patogen yang dapat menimbulkan penyakit. Agens tersebut tidak dapat mengejar inang yang telah masuk ke dalam tanaman. Efektivitasnya dapat dilihat dengan tidak berkembangnya penyakit tersebut.

Peran antagonis Gliocladium sp. terhadap patogen tular tanah adalah dengan cara kerja berupa parasitisme, kompetisi, dan antibiosis. Dilaporkan Gliocladium sp. dapat memproduksi gliovirin dan viridian yang merupakan antibiotik yang bersifat fungisistik. Gliovirin merupakan senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan beberapa jamur patogen dan bakteri. Sedangkan Trichoderma harsianum. Dapat menghasilkan enzim kitinase dan B-1.3-glukanase, dengan proses antagonis parasitisme.

 

KEUNGGULAN Gliocladium sp adalah :

Beberapa keunggulan jamur patogen antagonis Gliocladium sp. dan atau Trichoderma harsianum. Sebagai fungisida alami, yaitu:

  1. Tidak meninggalkan residu beracun pada hasil pertanian, dalam tanah maupun pada aliran air.
  2. Aman bagi manusia dan hewan piaraan.
  3. Tidak menyebabkan fitotoksin (keracunan) pada tanaman.
  4. Sangat sesuai digunakan sebagai komponen pertanian organik sebagai pestisida yang dicampur dengan pupuk.
  5. Mudah diproduksi dengan teknik sederhana.

PT. Natural Nusantara berhasil membuat rumusan Natural GLIO merupakan produk pengendali hama dan penyakit tanaman yang efektif memberantas hama dan penyakit. Natural GLIO mampu menghancurkan inokulum sumber infeksi penyakit tanaman, mencegah sumber infeksi penyakit menyebar kembali dengan kolonisasi tanah oleh Natural GLIO, mampu melindungi perkecambahan biji dan akar-akar tanaman dari sumber infeksi penyakit, aman terhadap lingkungan, manusia dan hewan, selaras dengan keseimbangan alam, mudah dan murah. 

Natural GLIO bersifat Hiperparasit terhadap pathogen penyakit tanaman, sehingga terjadi persaingan tempat hidup dan nutrisi. Natural GLIO mengeluarkan zat antibiotik yaitu Gliovirin dan Viridin yang akan mematikan pathogen penyebab penyakit tanaman dan Natural GLIO ini akan berkembang terus mengkolonisasi melindungi tanaman dari gangguan pathogen.

1 box Gliocladium 100 gram : Harga Rp. 27.500,- (plus Ongkos kirim)

MENGAPA MENGGUNAKAN GLIO 

  1. Mampu menghancurkan inokulum sumber infeksi penyakit tanaman.
  2. Mencegah sumber infeksi penyakit menyebar kembali dengan kolonisasi tanah oleh GLIO.
  3. Mampu melindungi perkecambahan biji dan akar-akar tanaman dari sumber infeksi penyakit.
  4. Aman terhadap lingkungan, manusia dan hewan.
  5. Selaras dengan keseimbangan alam, mudah dan murah.

SASARAN Cabai, Tomat, Kubis, Terong, Bawang merah, Bawang daun, Semangka, Melon, dll.

PATHOGEN / Sumber Infeksi Penyakit Fungsi/sasaran utama :

  • Rebah semai (Phytium sp. Rizoctonia sp.)
  • Penyakit Layu (Fusarium sp. Pseudomonas sp.)

Fungsi/sasaran lainnya :

  • Penyakit Antraknosa (Colletrotichum sp. Gloeosporium sp.)
  • Akar Gada/Bengkak (Plasmodiphora sp.)

Catatan : 

  • GLIO terutama bersifat prefentif (pencegahan).
  • GLIO terutama mengendalikan penyakit yang berada di tanah.

 

MEKANISME KERJA GLIO 

GLIO bersifat Hiperparasit terhadap pathogen penyakit tanaman, sehingga terjadi persaingan tempat hidup dan nutrisi. GLIO mengeluarkan zat antibiotik yaitu Gliovirin dan Viridin yang akan mematikan pathogen penyebab penyakit tanaman dan GLIO ini akan berkembang terus mengkolonisasi melindungi tanaman dari gangguan pathogen.

  

 PETUNJUK PENGGUNAAN 

  1. Penggunaan langsung, pada tanaman holtikultura dan pangan diberi 1 – 2 gr tiap tanaman pada lubang yang akan ditanami.
  2. Penggunaan bersama pupuk kandang (lebih dianjurkan), 1 bungkus GLIO dicampur pupuk kandang/kompos 25-50 kg , diamkan + 1 minggu dalam kondisi lembab, baru kemudian digunakan sebagai pupuk dasar.
  3. Tanaman terinfeksi penyakit, jika terjadi gejala serangan pathogen, maka
  4. Bungkus GLIO dicampur pupuk kandang matang atau kompos 2-3 kg lalu diamkan + 1 minggu baru digunakan, dosis 2-3 sendok makan pada tanaman terserang.

Catatan : waktu pemberian GLIO sore hari.

  PERINGATAN

  1. Jangan dicampur dengan pestisida lain.
  2. Simpan ditempat yang sejuk ( suhu 250 – 300 C ) dan terlindung dari sinar matahari langsung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar